Satu cerita dari Chiang Mai

Chiang Mai merupakan kota terbesar kedua di Thailand setelah Bangkok, Untuk kesini bisa dengan bus selama kurang lebih 8 jam dari bangkok atau dengan pesawat 1 jam. Capenya perjalanan bikin gua ga kemana-mana dihari pertama di Chiang Mai. Cuma maen ketempat jual komputer kaya di mangga dua trus nonton bioskop Avatar 3D di Central Airport Plaza.. Filmnya sih sama aja cuma beda 3D dan beda bahasa teksnya (doh) untungnya dah liat versi biasa jadi masih ngerti jalan ceritanya :-))

Pulangnya mampir ke Chiang Mai Night Bazaar, disini merupakan tempat yang menjual segala jenis makanan, pernak-pernik, pakaian dan kerajinan tangan khas Thailand, barang-barang elektronik CD, DVD, sampai pembuatan tatoo juga ada. Uniknya pembelian makanan menggunakan kupon, jadi musti menukarkan kupon terlebih dahulu sebelum memilih makanan. (hungry)

Keesokan harinya bermain ke Danau entah namanya apa 😀 , katanya sih danau buatan untuk penampungan air. tapi dibuat menjadi tempat wisata juga, ada penyewaan sepeda, perahu air, dan tempat makan rumah panggung diatas danau, walaupun kelihatan kecil tapi kuat kok gua masuk kedalem dan ga roboh (ninja) , Disini akhirnya nyobain Tom Yam yang asli (hungry) plus beberapa makanan khas sini yang entah namanya apa tapi enak (mmm) . Rumah Panggung

Lanjut ke Gunung Doi Suthep , gunung ini terletak 15km sebelah barat kota dan merupakan deretan pegunungan yang memisahkan Thailand dengan Burma, ketinggian gunung ini 1,676 meter diatas permukaan laut. Dipuncak gunung ini terdapat kuil Wat Phrathat Doi Suthep yang ramai dikunjungi oleh wisatawan dalam dan lua negeri. Untuk mencapai kesana bisa dengan berjalan lewat tangga atau naik eskalator (tentunya gua milih naek eskalator) (haha) dari atas bisa melihat  kota Chiang Mai

Puncak Doi Suthep

Pada saat perayaan tertentu di sini, orang-orang akan berjalan kaki dari kaki gunung menuju ke kuil ini, kalau naik mobil kurang lebih 20 menit sudah sampai diatas, sedangkan kalau berjalan kaki bisa 4-5 Jam (woot) disepanjang jalan banyak dijumpai biksu yang berjalan kaki menuju ke kuil ini (worship)


4 Responses to “Satu cerita dari Chiang Mai”