Ramah tamah Elektro UNJ yang berbeda…

Seperti kebiasaan bertahun-tahun di lingkungan Elektro UNJ bahwa setiap angkatan baru wajib membuat acara ramah tamah dengan senior dan dosennya, dan seperti kebiasaan tahun-tahun yang lalu acara ini diadakan di puncak pada hari sabtu dan minggu, dan seperti biasa juga angkatan 2001 selalu hadir meramaikan acara ini dengan datang secara beramai-ramai..

Rombongan

Nah Acara sih sama aja kaya tahun-tahun lalu yang beda perjalanan kesana  karena saya mencoba mengikuti rombongan motor alias turing. Sebenernya sih rekan-rekan lain ngumpul di kampus Rawamangun, cuma karena jalur mereka pasti lewat Cilodong ya mending saya tunggu aja mereka di pinggir jalan, mayan hemat bensin hehe…

Ngaso di TajurRencana perjalanan molor dari jam 8 menjadi jam 10 malam, itupun masih molor lagi karena ada 2 orang yang terlambat, jadi saya harus menunggu lagi di simpang Pemda Cibinong sedangkan rombongan lain jalan duluan menunggu di Tajur. Selepas pukul 11 baru kami mengejar rombongan depan dan bertemu di simpang Tajur sekitar pukul 11.30.

Jalan di bogor parah, beralur dan licin jadi musti extra hati-hati, sampai di puncak pukul 12, dan acara dimulai, sedangkan saya naik lagi ke Taawun menikmati dinginnya malam *halah* setelah cape balik lagi ke acara sekitar jam 4 pagi..

Oia salah satu “kegiatan” ramah tamah adalah makan bersama.. dan tentu saja dah ketauan siapa pemenangnya hehehe

Makaann

Karena beberapa rekan harus masuk di hari minggu itu maka jam 6 pagi rombongan kecil pulang menuju ke rumah masing-masing. Untuk mengisi tenaga kami sudah mengincar warung bubur di Tajur yang terkenal enak, sayangnya sampai disana ternyata tutup akhirnya kami makan di warung bubur di bogor dan ternyata rasanya tak kalah enak, benar-benar memberikan tenaga extra untuk sampai kerumah.. Benar-benar perjalanan yang melelahkan namun menyenangkan.. sampai ketemu di acara selanjutnya 🙂

Bahagia amat

Mantab...

All Foto by: Priman


3 Responses to “Ramah tamah Elektro UNJ yang berbeda…”

  • katakataku Says:

    wah udah jadi budaya yah 🙂 lalu untuk soal pembiayaan acara tersebut apakah ditanggung sama angkatan baru ato semua yang datang ke acara itu (termasuk dari kantong pa/bu dosen) (thinking)

    (bigeyes) wadoh itu pic yg ke2….. (lol)

    • Aris Says:

      Yup.. Budaya dari entah kapan 😀
      Biasanya angkatan baru yang mencari dana dari mana2 aja
      termasuk dari sumbangan dosen dan alumni

      • katakataku Says:

        ohhh, ya bagus juga dong kalo dosen ama alumninya masih bisa menyisipkan sumbangan dalam acara ntu. kira dalam urusan dana mereka ga perduliin/ga nyumbang sama sekali 😉